Sunday 5 February 2017

Empat Aspek Keterampilan Berbahasa dalam Pemerolehan Bahasa Siswa





4 aspek keterampilan berbahasa antara lain:
a.       Menyimak
b.      Berbicara
c.       Membaca
d.      Menulis
                Adapun keterkaitan keempat aspek tersebut dalam pemerolehan bahasa anak adalah sebagai berikut:
   1)     Menyimak dan Berbicara
Menurut saya, menyimak merupakan serangkaian kegiatan mendengarkan yang dilakukan oleh seseorang dengan fokus untuk memperoleh suatu pemahaman atau informasi, sedangkan berbicara menurut Tarigan merupakan kemampuan seseorang dalam mengucapkan bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Adapun kedua keterampilan berbahasa ini merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Dalam kegiatan menyimak, tentu harus ada yang disimak, yaitu pembicaraan orang lain. Begitu pula sebaliknya, kegiatan berbicara harus ada penyimak yang dapat dijadikan lawan bicara. Kaitannya dalam pemerolehan bahasa anak adalah melalui menyimak, anak memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicaranya, kosa kata yang didengarnya, susunan kalimatnya dan kemampuan bahasa lisan lainnya sehingga pada saat anak melakukan kegiatan berbicara, anak dapat mencontoh ataupun meniru kosa kata, susunan kalimat dan ragam bahasa yang didapatnya dari kegiatan menyimak. Dapat diketahui dari hal tersebut bahwasanya semakin baik kemampuan menyimak anak, maka kemampuan berbicara anak juga akan semakin meningkat, karena apa saja yang menjadi kemampuannya dalam berbicara itu merupakan hasil dari simakannya terhadap pembicaraan atau lawan bicara di sekitarnya. Dawson dalam Tarigan(1994:3) menyebutkan hubungan kedua aspek ini:
 a.  Ujaran biasanya dipelajari melalui mendengarkan dan meniru. Dengan demikian, materi yang didengarkan dan diingat dalam ingatan berpengaruh terhadap kemampuan berbicara seseorang.
 b.  Ujaran seseorang mencerminkan pemakaian bahasa di lingkungan sekitarnya.
 c.   Meningkatkan kemampuan menyimak berarti meningkatkan kemampuan berbicara juga.
 d.  Bunyi atau suara yang didengar merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap
kemampuan berbicara seseorang.
   2)      Menyimak dan Membaca
                Membaca secara umum merupakan kegiatan melafalkan lambang-lambang bahasa tulis dengan baik dan benar. Menurut Tarigan, membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang dismpaikan penulis melalui bahasa tulis. Membaca dan menyimak merupakan kegiatan yang sifatnya reseptif atau menerima informasi. Namun, membaca menerima informasi dari sumber tertulis dan menyimak dari bahasa lisan. Adapun kaitannya dalam pemerolehan bahasa anak adalah bahwasanya kegiatan membaca dapat membantu anak  dalam memperoleh berbagai kosa kata baru yang mana hal ini akan memperkaya kosa kata yang dimiliki dan dipahami oleh anak, sehingga anak pada tahapan proses menyimak selanjutnya dapat tercegah dari kesukaran dalam memahami apa yang disimaknya. Begitu pula dengan sebaliknya, dari kegiatan menyimak, anak memperoleh berbagai kosa kata dari lawan bicaranya yang mana hal ini dapat memperkaya kosa kata yang dimiliki dan dipahami oleh anak, sehingga pada saat membaca anak dapat terhindar dari kesukaran atau kesulitan  dalam membaca. Selain itu dalam pembelajaran bahasa, menyimak merupakan hal penting bagi anak dalam meningkatkan kemampuan membaca, karena biasanya mengenai tata cara membaca disampaikan guru melalui bahasa lisan. Untuk itu, kemampuan menyimak anak sangat penting dalam meningkatan kemampuan membaca anak.
   3)      Menyimak dan Menulis
                Menulis menurut saya merupakan serangkaian kegiatan menuangkan pikiran, gagasan dan perasaan oleh seseorang ke dalam bahasa tulis. Kaitannya dengan menyimak adalah bahwasanya melalui kegiatan menyimak, anak dapat belajar dari apa yang disampaikan oleh guru bagaimana cara menulis yang baik, karena dalam menulis itu diharuskan merangkai kata dan menyusunnya menjadi kalimat yang baik agar mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu melalui kegiatan menyimak, anak dapat memperoleh berbagai kosa kata baru yang mana dapat digunakan oleh anak dalam meningkatkan kreativitas anak dalam menuangkan ide, gagasan dan perasaan ke dalam tulisan. Melalui kegiatan menyimak, anak juga dapat memperoleh berbagai informasi yang dapat menambah pengetahuannya sehingga informasi yang diperolehnya dapat dijadikan bahan oleh anak untuk menulis.
   4)      Berbicara dan Membaca
                Keterkaitan kedua aspek ini dalam peerolehan bahasa anak menurut saya adalah melalui kegiatan membaca anak akan memperoleh berbagai pengetahuan dan informasi, sehingga anak yang suka berbicara akan timbul rasa ingin menyampaikan apa saja yang telah dia baca kepada temannya. Dari hal tersebut menurut saya membaca akan meningkatkan kemampuan berbicara anak. Selain itu dari kegiatan membaca, anak akan memperoleh berbagai kosa kata baru yang mana dapat digunakan oleh anak dalam kegiatan berbicara.
   5)      Berbicara dan Menulis
                Keterkaitan kedua aspek ini dalam pemerolehan bahasa anak menurut saya adalah
sebelum anak melakukan kegiatan berbicara misalnya berpidato dan lain-lain, anak dapat membuat rencana terlebih dahulu dengan menulis apa saja yang akan disampaikan nanti dalam kegiatan berbicara. Dengan menulis apa yang akan disampaikan, anak dapat berlatih sebelum berbicara agar pada saat berbicara, anak sudah terbiasa dan menguasai apa yang akan disampaikannya. Dengan demikian menurut saya, menulis dapat menjadi kegiatan penunjang dan pendukung bagi anak dalam berbicara.
   6)      Membaca dan Menulis
                Kaitan kedua aspek berbahasa ini sangat erat. Dengan adanya tulisan yang dibuat oleh penulis maka kegiatan membaca dapat dilakukan oleh pembaca. Karena dalam membaca itu mesti ada sesuatu yang dibaca yaitu tulisan yang dibuat oleh penulis. Keterkaitan kedua aspek ini dalam pemerolehan bahasa anak menurut saya adalah bahwasanya melalui kegiatan membaca, anak akan memperoleh berbagai kosa kata yang dapat digunakan dalam menulis. Selain itu, melalui membaca anak dapat memperoleh berbagai informasi dan juga pengetahuan yang mana hal tersebut dapat dijadikan bahan dalam kegiatan menulis. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan membaca penting sekali bagi proses menulis. Begitu pula sebaliknya, dalam kegiatan membaca yang menuntut pemahaman, kita seringkali harus menulis atau membuat catatan-catatan penting dari apa yang kita baca dengan bahasa sendiri agar mudah dipahami oleh diri sendiri.
Jadi,tampak begitu erat kaitan antara kegiatan membaca dan menulis dalam berbahasa.

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments