Peran Sastra Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Siswa SD

    Sastra merupakan istilah serapan yang berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti teks yang mengandung intruksi atau pedoman, dari kata dasar Sas yang berarti intruksi atau ajaran dan Tra yang berarti alat atau sarana. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.Menurut Plato, sastra merupakan hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan. Sebuah karya sastra haruslah peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model dari kenyataan. Menurut Sapardi, sastra merupakan lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra itu menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri merupakan kenyataan sosial. 

      Di sekolah dasar, pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasi sastra berkaitan dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Pengembangan kemampuan bersastra di sekolah dasar dilakukan dalam berbagai jenis dan bentuk melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Melalui berbagai kegiatan tersebutlah saya berpendapat bahwa sastra mempunyai peranan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak SD karena dengan melalui sastra anak dapat mengembangkan keempat aspek keterampilan berbahasa, mulai dari menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Adapun karya sastra untuk anak SD misalnya adalah prosa, puisi dan drama. Untuk meningkatkan keterampilan menyimak melalui peranan sastra yaitu pada saat anak menyimak pembacaan dongeng. Kita tahu bahwa anak-anak suka dongeng. Apabila anak suka dengan dongeng, mereka pasti akan fokus menyimak. Dengan proses pembiasaan anak akan dapat mengembangkan keterampilan menyimaknya tidak Cuma untuk menyimak pembacaan dongeng saja, tetapi juga untuk hal lainnya. Untuk peranan sastra dalam meningkatkan keterampilan berbicara misalnya dengan bermain peran dalam drama. Dalam memainkan peran drama, anak pasti melakukan komunikasi lisan dengan lawan mainnya. Dari hal tersebut akan dapat melatih keterampilan berbicara anak, bukan untuk bermain peran dalam drama saja tetapi juga untuk hal lainnya. Untuk peranan sastra dalam meningkatkan keterampilan membaca misalnya dalam membacakan dongeng. Biasanya dalam pembelajaran sastra, anak-anak disuruh untuk membacakan dongeng di kelas. Melalui membaca dongeng, anak akan menjadi terlatih dalam membaca. Dalam hal ini maksudnya adalah bahwasanya melalui kegiatan membaca dongeng anak akan dapat meningkatkan keterampilan membacanya juga untuk membaca selain dongeng. Adapun peranan sastra untuk meningkatkan keterampilan menulis misalnya dalam menulis puisi. Untuk menulis puisi, anak mesti dapat mengungkapkan ide, gagasan dan perasaanya ke dalam bentuk tulisan berupa puisi. Dalam kegiatan menulis puisi anak akan terlatih untuk mengungkapkan pikiran mereka ke dalam bahasa tulis, bukan hanya untuk menulis puisi saja tapi juga untuk kegiatan menulis lainnya.

     Demikian ilmu yang dapat saya bagikan kepada sobat berbagi pada postingan kali ini. Nantikan berbagai tips dan info-info menarik lainnya yang akan saya bagi hanya di kita saling berbagi bersama. Semoga bermanfaat ya sobat.